Kamis, 06 Januari 2011

Get Married!!!!

“KAPAN NIKAH???"

"UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH! !!"

"JANGAN LAMA-LAMA!!! !"

"JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"

Tiba-tiba kalimat-kalimat norak diatas jadi sering terdenger dari orang-orang disekitar .... nyebelin banget! dan mungkin banyak dialamin juga sama sebagian besar orang (sorry buat yg udah punya pasangan hehehhe....)

KAPAN NIKAH????

ya gak tau! emang kenapa sih kalo gue masih pengen sendiri? emangnya gue bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan kesendirian gue.

UDAH JANGAN MILIH-MILIH!!!

Kok jangan milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING. Pada saat memutuskan untuk menikah dengan lawan jenis dan bukan sesama jenis aja. berarti aku sudah melakukan pemilihan (sadis amat sih contohnya hehehhehe........)

Pada saat memutuskan untuk menikah dengan si pria A dan bukan si pria B, berarti aku sudah melakukan pemilihan. Pada saat memutuskan untuk menikah dengan pria yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti aku juga sudah melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN MILIH-MILIH.

JANGAN LAMA-LAMA!!!

LHAAAA... emangnya aku si hunter yang gak bisa ngeliat doggy betina, langsung dikejar-kejar buat dikawinin. Dua pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama daripada mengambil keputusan gegabah dengan resiko menyesal seumur hidup.

JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!!

Aku gak ngejar karier, aku ngejar gajinya hahahha.....nikah itu butuh modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi sedikit bukan jatuh dari langit. Aku justru ngeri ngeliat temen-temen yang berlomba-lomba nikah, kalo aku tanya alasannya pasti karena umur, desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku, takut dibilang perawan tua.

Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat temen-temenku "tutup mata" terhadap setiap perbedaan yang justru sebetulnya sangat penting untuk dipertimbangkan apakah memang "gue itu tulang rusuknya dia" (buat yang cewek) atau apakah "dia tulang rusuk gue " (buat yang cowok), mereka punya prinsip yang penting nikah dulu, dengan gampangnya berpikir bahwa karakter buruk yang sudah tertanam selama berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih" bisa hilang begitu saja pada saat menikah.

Kayaknya sih mungkin banyak yang gak setuju dengan pendapat ini , tapi aku gak mau menikah hanya karena masalah umur, siapa sih yang berhak ngasih patokan umur seseorang untuk menikah? siapa sih yang berani jamin bahwa nikah di umur 25 tahun akan lebih bahagia dari yang nikah di umur 30 atau lebih?Coba liat di catatan sipil, angka perceraian paling tinggi terjadi pada pasangan yang menikah pada umur yang mana (kalo udah dapet datanya, kasih tau ya, soalnya gue sendiri gak pernah ngecek hahahahh.... )

Malah menurutku menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya, karena disitu biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil, kedewasaan temperamen sudah mulai terbentuk, persiapan materi cukup memadai. (materi itu tetap harus masuk dalam pertimbangan dong, kan gak bisa bayar listrik sama bayar telepon pake surat cinta), Aku juga gak mau menikah karena desakan orang tua atau karena takut dibilang perawan tua, yang ngejalanin pernikahan itu kan aku bukan mereka, yang bakalan tanggung semua resiko kalo ada masalah kan aku bukan mereka, perkawinan kan bukan tuk dibuat main-main apalagi trus kawin – cerai, kebayang gak tuh kalo sampe salah milih bakalan sengsara seumur hidup.

JADI LU GAK PENGEN NIKAH?

GUBRAKKK..... !!!!

Aku pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang tepat, pengen nikah karena menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani sendirian (ceileee....puitis amat lu), pengen nikah karena menyadari bahwa aku membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam segi spiritual dan material, pengen nikah karena aku butuh menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi (hihihihi.... jadi malu nih), dan masih banyak lagi... tapi yang jelas gak bisa ditentuin kapan waktunya, bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang punya Kuasa.

DON'T PUSH ME TO GET MARRY SOON, LET ME WAIT MY TIME, CAUSE MY GOD WILL PROVIDE ME THE BEST PERSON WHEN THE TIME COMES.

Minggu, 02 Januari 2011

Belajar untuk memahami arti sebuah pengorbanan dan perjuangan

Hari yang cerah untuk memulai mempelajarinya

Terhenti pada undak sawah dengan empunya yang meuai benih tanpa mengetahui untuk siapa butir-butir padi itu akan membuat banyak jiwa terhindar dari kelaparan

Peluh mereka tapi tersenyum untuk sebuah kehidupan

Langkah terhenti kembali di sebuah pondok hilir mudik berganti keramaian datang dan pergi tidak dengan sebuah suka tapi dengan keluh dan rintih

Sosok berbaju putih pun mengampiri dan menyapa setiap dari mereka penuh kesetian dan memberikan harapan akan esok yang lebih sehat

Lain sisi dari jalan ini aku tegun mendengar suara gemuruh penuh keceriana mendapati seorang ‘Oemar Bakri’bertutur ilmu akhir waktu semua murid mencium telapak tangannya ucapan penghormatan pada pahlawan tanpa jasa ini lalu berjalan kembali penempuhan jarak dalam hitungan kilometer tapi tetap berhatur sapa padaku dengan wajah keikhlasan dan penuh pengabdian.

Bahwa hidup adalah kereta

Yang selalu mencari persinggahan terakhir

beristirahat lelah menderu lintas waktu

yang ku cari, Kau..

stasiun pertama telah ku singgahi

tak senyaman yang ku cari..

stasiun kedua telah ku lintasi

tak temu tenang berada..

stasiun ketiga, keempat dan kelima..

hanya jeda nafas terengah sementara..

kulintasi selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya..

hanya hampa rasa..

aku mengumpat dalam..,

kenapa selalu tertuju persinggahanmu..

bukan yang lain

lelah merasa dan mencoba..

terbentang waktu panjang,

perjalanan terjal dan melorong.

Berdengung sengau telinga..

sunyi dalam ramai..

Percaya..,

Beberapa depa lagi stasiun terakhirku

Ku singgahi selamanya..

Tunggu sampaiku..

Ingin aku petik bulan..

Ku simpan rapat di dalam sini

Tak bisa dibuka lagi

Tak boleh pergi

Lalu mata tajam milikmu bertanya

Kenapa bulan itu tak boleh pergi

Haruskah dibalas dengan kata

Maka jika terus waktu berdetik…

Kelak kau akan tahu

Kenapa ku harus tega monopoli bulan..

Karena matahari telah redup

Guncangkan gravitasi hidup

Sejenak aku bergedup dalam gelap..

Ada yang menyadarkanku..,

Bulan masih bisa terang meski temaram

Namun kelak yakinku ia bisa jadi matahari..

Bahkan dengan semburat bintang di lingkarnya..

Lalu.., masihkah matamu menanyakan jawab??

Duluuuu sekali,untuk waktu yang lama,,
rasanya tertawa menjadi barang yang sangat murah..
tampaknya aku tidak pernah memikirkan berapa lama aku butuh waktu untuk tertawa..
kalau perlu,menangis pun dengan tertawa..

tapi..semakin waktu beranjak,semakin aku mengenal dunia,yaa…sebutlah begitu..
rasanya tertawa menjadi sangat mahal..
tampaknya tertawa menjadi hal yang sangat langka…

begitu langkanya,terkadang aku mentertawakan diri sendiri, atau mungkin mentertawakan masalah yang sedang bertamu di kehidupanku ini..
yaaa…mungkin itu cara terbaik,karena sulit rasanya menemukan celah untuk benar-benar tertawa diatas waktu yang mengikat, dan dibalik masalah-masalah yang telah menjadi teman hidupku…………………